Senin, 07 September 2020

Kisah Sapu Lidi

    Dikisahkan ada seorang penduduk desa bernama Pak Dalang. Dia seorang yang baik dan sederhana. Pak Dalang mempunyai empat anak laki-laki. Dia menjaga anak-anaknya dengan baik, dan bekerja keras supaya mereka bisa hidup dengan berkecukupan dan punya rumah yang nyaman untuk tinggal.

    Berbeda dengan Pak Dalang, keempat anak-anaknya mempunyai perilaku yang kurang baik. Mereka tidak mengikuti nasehat ayahnya yang baik. Setiap hari anak-anaknya bertengkar satu sama lain atau dengan tetangga, dan membuat begitu banyak masalah di dalam desa mereka. Ini membuat Pak Dalang sedih menghabiskan banyak malam untuk berpikir bagaimana mengubah perilaku anak-anaknya.

    Suatu hari, keempat anak laki-lakinya berbuat onar, dan Pak dalang harus mendengarkan keluhan dari beberapa tetangga dalam perjalanan pulangnya ke rumah setelah seharian kerja keras di ladang.

    Pak Dalang memutuskan itulah waktu yang tepat untuk memanggil anak-anaknya bersama dan untuk membicarakan secara serius kepada mereka. Pak Dalang menyuruh anak-anaknya untuk duduk. Kemudian dia pergi ke dapur dan membawa sapu lidi, yang terbuat dari urat daun kelapa yang kuat. Pak Dalang berkata pada anak-anaknya, “tolong ambil sapu ini dan coba untuk mematahkannya.”Anak bungsu mencoba dulu, tapi dia tidak bisa mematahkan sapu yang kuat itu, karena lidi diikat dengan sangat kuat bersama. Kemudian anak ke tiga mencoba dan gagal juga. Kemudian anak ke dua dan anak tertua, tapi tidak ada yang bisa mematahkan sapu.

    “Sekarang,” kata ayah mereka. “Aku akan menunjukkan kalian sesuatu.” Pak Dalang melepaskan ikatan pada sapu dan lidi jatuh ke lantai. Dia mengambil mereka satu per satu dan mematahkan mereka dengan mudah. “Lidi-lidi dari sapu ini mudah sekali dipatahkan ketika mereka tidak diikat bersama dalam satu ikatan,” ayah yang baik itu memberitahukan anak-anaknya.

    “Kita juga sama, anak-anakku. Satu per satu, kita bisa dipatahkan, tapi ketika kita bersama kita kuat. “Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh”. Kalau kita tinggal sebagai satu keluarga, kita akan bahagia. Marilah kita hidup dalam satu kesatuan dan menjadi seperti sapu lidi ini, Saling menjaga, saling menolong dan saling melengkapi sehingga akan menjadi kuat dan bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar