Jumat, 02 Oktober 2020

Philo Farnsworth

Penemu televisi elektronik yang kita gunakan saat ini adalah Philo Taylor Farnsworth II. Ia merupakan penemu asal Amerika Serikat yang lahir pada 19 Agustus 1906. Sejak masih muda, Farnsworth memiliki ketertarikan di bidang teknik. Di usia remaja, ia mulai mempelajari teknologi televisi saat itu dan berpendapat bahwa sistem mekanik yang digunakan masih terlalu lambat untuk membaca dan menyusun gambar dalam hitungan detik. Ia percaya bahwa hanya sistem elektronik yang cukup cepat untuk melakukannya.

 

Di tahun 1922, Farnsworth mulai mengerjakan rancangan kasar televisi elektronik. Tahun berikutnya, ketika masih bersekolah di SMA, ia juga terdaftar sebagai siswa di Brigham Young University sebagai murid spesial. Hanya saja, kematian ayahnya di tahun 1924 memaksanya untuk meninggalkan Brigham Young dan menamatkan SMA sambil bekerja.

 

Setelah mimpinya untuk mengembangkan televisi elektronik tertunda, di tahun 1926 Farnsworth mulai bekerja untuk mengumpulkan dana sumbangan George Everson dan Leslie Gorrell. Ia meyakinkan mereka berdua untuk bekerja sama memproduksi sistem televisi yang ia rancang.

 

Tidak lama setelahnya, Farnsworth pindah ke Los Angeles dan mulai bekerja dengan dana USD 6.000 yang ia peroleh dari Everson dan Gorrell. Everson bahkan mendapatkan dana tambahan sebesar USD 25.000 dan ruang laboratorium di Crocker First National Bank of San Francisco untuk Farnsworth. Pada 7 September 1927, Farnsworth berhasil menyiarkan tayangan menggunakan televisi elektroniknya dan mematenkan temuannya di tahun yang sama.

Kamis, 17 September 2020

Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab

1.  Hak

Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Didalam kamus bahasa Indonesia hak memiliki pengertian tentang suatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang2, aturan, dsb), kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat.

2. Kewajiban

Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan atau sesuatu yang harus dilakukan setiap orang atau setiap warga Negara sesuai dengan peraturannya. suatu kewajiban jika tidak dilakukan atau dipenuhi bisa saja mendapat sanksi atau hukuman.

3. Tanggung jawab

Tanggung jawab menurut kamus bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja ataupun tidak disengaja.

 

Contoh hak Warga Negara Indonesia menurut UUD 1945

1. Setiap warga negara berhak memeluk dan menjalankan agama yang mereka percayai

Kita sebagai Warga Negara Indonesia yang tinggal di Tanah Air ini diberi hak dan kebebasan untuk memeluk agama yang kita percayai seperti yang tertuang pada UUD 1945 pasal 28 E ayat 1 dan pasal 29.

2. Setiap warga negara berhak untuk menyuarakan pendapat mereka

Sebagai Warga Negara Indonesia yang baik, tentu saja kita harus mengetahui secara pasti mengenai hak dan kewajiban warga negara dalam UUD 1945. Di dalam UUD 1945 pasal 28 berkata jika sebagai warga negara kita bebas untuk mengemukakan pendapat kita.

3. Setiap warga negara berhak untuk menerima pendidikan

Semua masyarakat Indonesia berhak untuk menerima pendidikan dengan layak, karena pendidikan adalah salah satu aspek yang bisa membuat suatu negara menjadi negara yang maju. Hal ini sudah tertera jelas pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan ayat 2 dimana warga Indonesia berhak menerima pendidikan terutama pendidikan sekolah dasar.

4. Setiap warga negara berhak untuk memiliki kedudukan yang sama di mata hukum

da UUD 1945 pasal 28D ayat 1 dikatakan jika semua warga negara berhak untuk menerima perlakuan yang adil, menerima kepastian hukum, perlindungan hukum, jaminan hukum dan memiliki kedudukan yang sama di depan hukum.

5. Setiap warga negara berhak untuk mendapatkan penghidupan yang layak

Setiap orang yang memiliki kewarganegaraan Indonesia memiliki berbagai hak, salah satunya adalah warga negara berhak untuk mendapatkan penghidupan yang layak seperti yang tertuang di dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 2.

6. Setiap warga negara berhak untuk menikah

Menikah merupakan salah satu hak yang bisa warga negara Indonesia dapatkan, hak untuk menikah ini secara jelas tertuang pada UUD 1945 pasal 28B ayat 1. Disana jelas tertulis jika setiap warga negara Indonesia berhak menikah dan juga mereka berhak untuk memiliki keturunan.

 

Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia menurut UUD 1945 Kewajiban sendiri dalam pengertiannya adalah suatu hal yang harus ditaati dan jika dilanggar maka akan dikenakan sanksi. Berikut adalah ulasannya:

1. Kewajiban untuk membayar pajak

Kewajiban pertama kita sebagai warga negara Indonesia yang taat aturan adalah kewajiban untuk membayar pajak. Kewajiban ini secara jelas tertuang pada UUD 1945 pasal 23A dimana warga negara memiliki kewajiban untuk membayar pajak, negara berhak untuk memungut pajak dan pungutan resmi lainnya kepada masyarakat. Tentu saja sebagai warga negara kita harus membayar pajak karena pajak ini juga akan digunakan pemerintah untuk kepentingan masyarakatnya.

2. Kewajiban untuk menaati peraturan

Kewajiban ini jelas tertera pada UUD 1945 pasal 27 ayat 1 dimana warga negara wajib untuk menaati hukum, dengan menaati peraturan yang ada tentu saja kita juga turut menaati hukum yang berlaku di Indonesia.

3. Kewajiban untuk menghargai orang lain

Kewajiban untuk menghargai orang lain dalam hidup bermasyarakat ini bukan hanya merupakan norma melainkan sebuah kewajiban yang tertera di UUD 1945 pasal 28J ayat 1 dimana disitu berbunyi jika setiap warga negara berhak untuk menghormati hak asasi orang lain.

4. Kewajiban untuk mengikuti pendidikan dasar

Semua warga negara Indonesia berkewajiban untuk mengikuti pendidikan dasar. Warga negara Indonesia berhak mengikuti pendidikan dasar yaitu sekolah dasar yang dibiayai penuh oleh negara seperti yang tertuang pada UUD 1945 pasal 31 ayat 2. Disana dikatakan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar yang dibiayai penuh oleh pemerintah.

5. Kewajiban untuk melakukan pembelaan negara

Melakukan pembelaan negara merupakan salah satu kewajiban kita sebagai warga negara, seperti yang tertuang pada undang-undang dasar. Tepatnya pada UUD 1945 pasal 27 ayat 3 jika setiap warga negara wajib untuk membela negaranya. Warga negara berhak untuk mencintai dan membela negara jika ada sesuatu gangguan terhadap kestabilan dan mengguncang Indonesia.

6. Kewajiban untuk tunduk kepada pembatasan atas hak kebebasan

Masyarakat Indonesia memiliki kewajiban untuk tunduk kepada pembatasan atas hak kebebasan, hal ini juga diatur dalam UUD 1945 pasal 28J ayat 2 dimana disana disebutkan bahwa warga negara memiliki kewajiban untuk tunduk kepada pembatasan hak kebebasan. Karena setiap hak kebebasan yang dimiliki oleh warga negara ini diatur dan dibatasi oleh undang-undang sehingga bisa menjadi pengakuan serta melindungi hak asasi orang lain.

Senin, 07 September 2020

Kisah Sapu Lidi

    Dikisahkan ada seorang penduduk desa bernama Pak Dalang. Dia seorang yang baik dan sederhana. Pak Dalang mempunyai empat anak laki-laki. Dia menjaga anak-anaknya dengan baik, dan bekerja keras supaya mereka bisa hidup dengan berkecukupan dan punya rumah yang nyaman untuk tinggal.

    Berbeda dengan Pak Dalang, keempat anak-anaknya mempunyai perilaku yang kurang baik. Mereka tidak mengikuti nasehat ayahnya yang baik. Setiap hari anak-anaknya bertengkar satu sama lain atau dengan tetangga, dan membuat begitu banyak masalah di dalam desa mereka. Ini membuat Pak Dalang sedih menghabiskan banyak malam untuk berpikir bagaimana mengubah perilaku anak-anaknya.

    Suatu hari, keempat anak laki-lakinya berbuat onar, dan Pak dalang harus mendengarkan keluhan dari beberapa tetangga dalam perjalanan pulangnya ke rumah setelah seharian kerja keras di ladang.

    Pak Dalang memutuskan itulah waktu yang tepat untuk memanggil anak-anaknya bersama dan untuk membicarakan secara serius kepada mereka. Pak Dalang menyuruh anak-anaknya untuk duduk. Kemudian dia pergi ke dapur dan membawa sapu lidi, yang terbuat dari urat daun kelapa yang kuat. Pak Dalang berkata pada anak-anaknya, “tolong ambil sapu ini dan coba untuk mematahkannya.”Anak bungsu mencoba dulu, tapi dia tidak bisa mematahkan sapu yang kuat itu, karena lidi diikat dengan sangat kuat bersama. Kemudian anak ke tiga mencoba dan gagal juga. Kemudian anak ke dua dan anak tertua, tapi tidak ada yang bisa mematahkan sapu.

    “Sekarang,” kata ayah mereka. “Aku akan menunjukkan kalian sesuatu.” Pak Dalang melepaskan ikatan pada sapu dan lidi jatuh ke lantai. Dia mengambil mereka satu per satu dan mematahkan mereka dengan mudah. “Lidi-lidi dari sapu ini mudah sekali dipatahkan ketika mereka tidak diikat bersama dalam satu ikatan,” ayah yang baik itu memberitahukan anak-anaknya.

    “Kita juga sama, anak-anakku. Satu per satu, kita bisa dipatahkan, tapi ketika kita bersama kita kuat. “Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh”. Kalau kita tinggal sebagai satu keluarga, kita akan bahagia. Marilah kita hidup dalam satu kesatuan dan menjadi seperti sapu lidi ini, Saling menjaga, saling menolong dan saling melengkapi sehingga akan menjadi kuat dan bahagia.

Selasa, 25 Agustus 2020

Suasana Sebelum Kemerdekaan Indonesia

Tanggal 15 Agustus 1945, kira-kira pukul 22.00, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, tempat kediaman Bung Karno, berlangsung perdebatan serius antara sekelompok pemuda dengan Bung Karno mengenai Proklamasi Kemerdekaan sebagaimana dilukiskan Lasmidjah Hardi (1984:58); Ahmad Soebardjo (1978:85-87) sebagai berikut: “… Sekarang Bung, sekarang…! malam ini juga kita kobarkan revolusi…! kata Chaerul Saleh dengan meyakinkan Bung Karno bahwa ribuan pasukan bersenjata sudah siap mengepung kota dengan maksud mengusir tentara Jepang".



“Kita harus segera merebut kekuasaan ! tukas Sukarni berapi-api. Kami sudah siap mempertaruhkan jiwa kami… ! seru mereka bersahutan. Wikana malah berani mengancam Soekarno dengan pernyataan; … Jika Bung Karno tidak mengeluarkan pengumuman pada malam ini juga, akan berakibat terjadinya suatu pertumpahan darah dan pembunuhan besar-besaran esok hari.

Mendengar kata-kata ancaman seperti itu, Soekarno naik darah dan berdiri menuju Wikana sambil berkata: Ini batang leherku, seretlah saya ke pojok itu dan potonglah leherku malam ini juga! Kamu tidak usah menunggu esok hari !. 

Hatta kemudian memperingatkan Wikana; Jepang adalah masa silam. Kita sekarang harus menghadapi Belanda yang akan berusaha untuk kembali menjadi tuan di negeri kita ini. Jika saudara tidak setuju dengan apa yang telah saya katakan, dan mengira bahwa saudara telah siap dan sanggup untuk memproklamasikan kemerdekaan, mengapa saudara tidak memproklamasikan kemerdekaan itu sendiri? Mengapa meminta Soekarno untuk melakukan hal itu? 


Namun, para pemuda terus mendesak; Apakah kita harus menunggu hingga kemerdekaan itu diberikan kepada kita sebagai hadiah, walaupun Jepang sendiri telah menyerah dan telah takluk dalam Perang Sucinya !. Mengapa bukan rakyat itu sendiri yang memproklamasikan kemerdekaannya? Mengapa bukan kita yang menyatakan kemerdekaan kita sendiri, sebagai suatu bangsa?

Dengan lirih, setelah amarahnya mereda, Soekarno berkata; kekuatan yang segelintir ini tidak cukup untuk melawan kekuatan bersenjata dan kesiapan total tentara Jepang! Coba, apa yang bisa kau perlihatkan kepada saya? Mana bukti kekuatan yang diperhitungkan itu? Apa tindakan bagian keamananmu untuk menyelamatkan perempuan dan anak-anak? Bagaimana cara mempertahankan kemerdekaan setelah diproklamasikan? Kita tidak akan mendapat bantuan dari Jepang atau Sekutu. Coba bayangkan, bagaimana kita akan tegak di atas kekuatan sendiri. Demikian jawab Bung Karno dengan tenang.

Para pemuda, tetap menuntut agar Soekarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun, kedua tokoh itu pun, tetap pada pendiriannya semula. Setelah berulangkali didesak oleh para pemuda, Bung Karno menjawab bahwa ia tidak bisa memutuskannya sendiri, ia harus berunding dengan para tokoh lainnya. Utusan pemuda mempersilahkan Bung Karno untuk berunding. Para tokoh yang hadir pada waktu itu antara lain, Mohammad Hatta, Soebardjo, Iwa Kusumasomantri, Djojopranoto, dan Sudiro. 

Tidak lama kemudian, Hatta menyampaikan keputusan, bahwa usul para pemuda tidak dapat diterima dengan alasan kurang perhitungan serta kemungkinan timbulnya banyak korban jiwa dan harta. Mendengar penjelasan Hatta, para pemuda nampak tidak puas. Mereka mengambil kesimpulan yang menyimpang; menculik Bung Karno dan Bung Hatta dengan maksud menyingkirkan kedua tokoh itu dari pengaruh Jepang. 

 

Rengasdengklok, 16 Agustus 1945

Pukul 04.00 dinihari, tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta oleh sekelompok pemuda dibawa ke Rengasdengklok. Aksi penculikan itu sangat mengecewakan Bung Karno, sebagaimana dikemukakan Lasmidjah Hardi (1984:60). Bung Karno marah dan kecewa, terutama karena para pemuda tidak mau mendengarkan pertimbangannya yang sehat. 

Mereka menganggap perbuatannya itu sebagai tindakan patriotik. Namun, melihat keadaan dan situasi yang panas, Bung Karno tidak mempunyai pilihan lain, kecuali mengikuti kehendak para pemuda untuk dibawa ke tempat yang mereka tentukan. Fatmawati istrinya, dan Guntur yang pada waktu itu belum berumur satu tahun, ia ikut sertakan. 

Rumah bersejarah rengasdengklok Karawang 



Rengasdengklok kota kecil dekat Karawang dipilih oleh para pemuda untuk mengamankan Soekarno-Hatta dengan perhitungan militer; antara anggota PETA (Pembela Tanah Air) Daidan Purwakarta dengan Daidan Jakarta telah terjalin hubungan erat sejak mereka mengadakan latihan bersama-sama. Di samping itu, Rengasdengklok letaknya terpencil sekitar 15 km. dari Kedunggede Karawang. Dengan demikian, deteksi dengan mudah dilakukan terhadap setiap gerakan tentara Jepang yang mendekati Rengasdengklok, baik yang datang dari arah Jakarta maupun dari arah Bandung atau Jawa Tengah. 

Sehari penuh, Soekarno dan Hatta berada di Rengasdengklok. Maksud para pemuda untuk menekan mereka, supaya segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan terlepas dari segala kaitan dengan Jepang, rupa-rupanya tidak membuahkan hasil. Agaknya keduanya memiliki wibawa yang cukup besar. Para pemuda yang membawanya ke Rengasdengklok, segan untuk melakukan penekanan terhadap keduanya. Sukarni dan kawan-kawannya, hanya dapat mendesak Soekarno-Hatta untuk menyatakan proklamasi secepatnya seperti yang telah direncanakan oleh para pemuda di Jakarta. 

Akan tetapi, Soekarno-Hatta tidak mau didesak begitu saja. Keduanya, tetap berpegang teguh pada perhitungan dan rencana mereka sendiri. Di sebuah pondok bambu berbentuk panggung di tengahpersawahan Rengas dengklok, siang itu terjadi perdebatan panas; Revolusi berada di tangan kami sekarang dan kami memerintahkan Bung, kalau Bung tidak memulai revolusi malam ini, lalu…. Lalu apa ? teriak Bung Karno sambil beranjak dari kursinya, dengan kemarahan yang menyala-nyala. Semua terkejut, tidak seorang pun yang bergerak atau berbicara. 

Waktu suasana tenang kembali. Setelah Bung Karno duduk. Dengan suara rendah ia mulai berbicara; Yang paling penting di dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang tepat. Di Saigon, saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini untuk dijalankan tanggal 17. 

Mengapa justru diambil tanggal 17, mengapa tidak sekarang saja, atau tanggal 16 ? tanya Sukarni. Bung Karno memberi alasan bahwa dalam kalbuku , bahwa itu adalah saat yang baik. Angka 17 adalah angka suci. Pertama-tama kita sedang berada dalam bulan suci Ramadhan, waktu kita semua berpuasa, ini berarti saat yang paling suci bagi kita. tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat suci. Al-Quran diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia. 

Demikianlah antara lain dialog antara Bung Karno dengan para pemuda di Rengasdengklok sebagaimana ditulis Lasmidjah Hardi (1984:61). 


Sumber : https://beritalima.com/peristiwa-peristiwa-penting-sejarah-kemerdekaan-indonesia/

Senin, 24 Agustus 2020

Sejarah Hari Pahlawan, Mengenang Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya

 


Setiap 10 November diperingati Hari Pahlawan. Hari Pahlawan tersebut untuk mengingatkan pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945.

Peristiwa ini diawali oleh insiden perobekan Bendera Merah-Putih-Biru di atap Hotel Yamato pada 19 September 1945. Kemudian Presiden Sukarno memerintahkan gencatan senjata pada 29 Oktober 1945. Lalu pertempuran kembali pecah pada 30 Oktober 1945. Saat itu, rakyat Surabaya bersama para pejuang bertempur melawan tentara Inggris.

Pada pertempuran Surabaya, jumlah kekuatan yang dibawa tentara sekutu sekitar 15.000 pasukan. Dalam pertempuran Surabaya itu pun, sekitar 6.000 rakyat Indonesia yang gugur. Pertempuran tersebut terjadi selama tiga minggu.

Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 itu pun ditetapkan sebagai Hari Pahlawan melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959 pada 16 Desember 1959.

Keputusan itu ditetapkan oleh Presien Sukarno. Ketika itu, Sukarno menetapkan hari nasional bukan hari libur, salah satunya Hari Pahlawan pada 10 November. Hal itu seperti disampaikan Sejarawan dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, Purnawan Basundoro. "Ini berkaitan dengan pertempuran 10 November," ujar Purnawan.

Purnawan menuturkan, pertempuran 10 November begitu besar karena bukan hanya melibatkan angkatan bersenjata tetapi rakyat Surabaya. Padahal rakyat Surabaya ketika itu minim senjata. Rakyat Surabaya hanya bermodalkan senjata minim dengan berani bersama tentara melawan tentara sekutu dan Belanda.

"Masyarakat Surabaya selalu terkenang itu (Pertempuran 10 November). Sebelum ditetapkan Hari Pahlawan, pada 10 November ada arak-arakan. Presiden Sukarno pun menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan," kata dia.

Pertempuan ini dipicu oleh sejumlah hal. Melansir dari buku Bung Tomo, Hidup dan Mati Pengobar Semangat Tempor 10 November karya Abdul Waid, peristiwa bermula setelah terjadinya kekalahan pihak Jepang, kemudian rakyat dan pejuang Indonesia berupaya keras mendesak para tentara Jepang untuk menyerahkan semua senjatanya kepada Indonesia.

Dari sini muncul banyak pertempuran di berbagai daerah. Pertempuran tersebut memakan korban jiawa yang tidak terhitung jumlahnya. Selain itu para pemimpin militer Jepang sebenarnya diddesak untuk menyerahkan senjatanya dengan sukarela dalam perundingan cukup lamban dan melelahkan.

Pada saat gerakan melucuti senjata Jepang, tentara Inggris mendarat di Jakarta pada 15 September 1945. Tentara Inggris juga mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945.

Menteri Penerangan Amir Syarifuddin menginformasikan kalau kedatangan tentara sekutu ke Surabaya tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) atas keputusan dan nama Blok Sekutu.

Kedatangannya untuk mengangkut orang Jepang yang sudah kalah perang serta para orang asing yang ditawan pada zaman Jepang. Menteri berpesan agar pemerintah daerah di Surabaya menerima baik dan membantu tugas tentara sekutu tersebut.

Akan tetapi, rakyat Surabaya tidak percaya begitu saja mengenai yang diinformasikan Amir Syarifuddin. Bung Tomo termasuk orang pertama yang tidak percaya terhadap apa yang disampaikan oleh pemerintah pusat melalui Amir Syarifuddin.

Kecurigaan Bung Tomo dan kawan-kawannya itu bukan tanpa alasan. Lantaran, sebelum Kolonel P.J.G Huijer, perwira tentara sekutu berkebangsaan Belanda yang datang di Surabaya pertama kali pada 23 September sebagai utusan Laksamana Pertama Patterson, Pimpinan Angkatan Laut Sekutu di Asia Tenggara, ternyata membawa misi rahasia dari pimpinan tertinggi Angkatan Laut Kerajaan Belanda.

Di Surabaya, Huijer menentang revolusi yang dikobarkan pejuang Indonesia. Sikap Huijer memancing kemarahan para pejuang di Surabaya. Huijer ditangkap dan ditawan oleh aparat keamanan Indonesia di Kalisosok.


Ajak Berunding

Menjelang kedatangan tentara Inggris di Surabaya, Drg Moesopo yang pada saat telah mengangkat diri menjadi Menteri Pertahanan RI, mengajak kepada seluruh rakyat Surabaya untuk bersiap-siap perang dengan pasukan Inggris.

Namun, ternyata tentara Inggris yang datang juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada administrasi pemerintahan Belanda sebagai negeri jajahan Hindia Belanda. NICA ikut membonceng bersama rombongan tentara Inggris untuk tujuan itu. Hal ini memicu gejolak rakyat Indonesia dan memunculkan pergerakan perlawanan rakyat Indonesia di mana-mana melawan tentara AFNEI dan pemerintahan NICA.

Tak lama berselang setelah kapal Inggris merapat di Tanjung Perak, Surabaya, dua orang perwira staf Mallaby (Komandan Kerajaan Inggris) menemui Gubernur Soerjo.

Dua orang perwira staf Mallaby itu bermaksud mengajak Gubernur Soerjo dan seorang wakil BKR untuk berunding dengan Mallaby. Perundingan itu akan diadakan di kapal. Gubernur Soerjo menolak undangan Mallaby karena sebagai pejabat baru, Soerjo sedang memimpin rapat kerja pertama.

Drg Moesopo pun mendapatkan mandat, pimpinan BKR untuk berunding dengan Inggris dan bertindak atas nama pemerintah Jawa Timur. Pertemuan Mallaby dengan Moestopo yang didampingi oleh dr Soegiri, pejuang Surabaya sangat aktif, Moh. Jasin pimpinan polisi istimewa serta Bung Tomo belum hasilkan kesepakatan.

Dalam perundingan menempuh jalan buntu, Bung Tomo adalah orang paling menolak semua keinginan Mallaby. Akhirnya, perundingan dilakukan pada 26 Oktober yang bertempat di Gedung Kayoon ex Gedung Konsulat Inggris.

Bung Tomo juga ikut dalam pertemuan itu. Selain itu, hadir juga Residen Sudirman, Ketua KNI Doel Arnowo, wali kota Radjamin Nasution dan HR Mohammad Mangundiprojo dari TKR.

Pertemuan itu akhirnya menghasilkan kesepakatan, dalam pasukan Inggris yang mendarat tidak disusupi pasukan Belanda tercapai bekerja sama Indonesia-Tentara Sekutu dengan membentuk Kontact Bureau, yang akan dilucuti senjatanya hanya Jepang saja. Sedangkan pengawasan dipegang oleh tentara sekutu, dan selanjutnya tentara Jepang itu akan dipindahkan ke luar Jawa.

Namun, Bung Tomo tetap tidak percaya begitu saja terhadap sekutu. Bung Tomo mencium Sekutu akan ingkari hasil perundingan.

Selain itu, Inggris ternyata juga menduduki sejumlah tempat strategis di luar perjanjian. Misalkan di lapangan terbang Tanjung Perak, perusahaan listrik Gemblongan, kantor pos besardan gedung studio radio di Simpangan. Tindakan Inggris itu dianggap kurang ajar oleh Bung Tomo karena tidak sesuai perjanjian.

Tak hanya itu, Inggris juga menangkap Moestopo dan dipaksa menunjukkan di mana Kolonel PG Huijer ditawan.Pasukan Inggris juga menyerbu penjara Kalisosok dan membebaskan orang Belanda yang sempat ditawan pejuang kemerdekaan.

Tentara Inggris mulai menunjukkan ketidakpatuhan pada perjanjian yang telah dibuat sebelumnya. Pada 27 Oktober, menuntut dan mengancam semua rakyat Surabaya agar menyerahkan kembali semua senjata dan peralatan perang kepada Inggris.


Brigjen Mallaby Tewas Menjadi Salah Satu Pemicu

Bung Tomo, Residen Sudirman dan Moestopo geram dengan sikap Inggris itu. Akhirnya memperingatkan Brigjen Mallaby kalau tuntutan Inggris itu bertentangan dengan perjanjian yang telah disetujui sebelumnya.

Brigjen Mallaby tidak menghiraukan hal tersebut. Bahkan Mallaby menuturkan, kalau ia akan tunduk para perintah atasan. Akhirnya, suasana panas Surabaya mencapai klimaksnya pada 28 Oktober 1945.

Pada hari itu, sekitar jam 17.00, Bung Tomo mengajak semua rakyat Surabaya untuk merapatkan barisan untuk mengambil tindakan tegas terhadap Inggris. Akhirnya, Bung Tomo mengadakan pertemuan antara sejumlah pimpinan pasukan BKR dan pemimpin Badan Perjuangan Bersenjata di Maskar Pertahanan JL. Mawar 10, markas dan sekaligus tempat Studio Radio Pemberontakan Bung Tomo. Lewat siaran radio, Soemarsono mengumumkan rencana penyerangan terhadap tentara Inggris.Bung Tomo juga berpidato dengan nada keras, tegas dan mampu mengobarkan semangat juang rakyat Surabaya.

Singkat cerita selama proses pertempuran pada 30 Oktober 1945, akhirnya Brigjen Mallaby tewas. Ia meninggal ketika menumpang mobil Buick hendak melewati Jembatan Merah dan dicegat para milisi Indonesia. Terjadi baku tembak yang tidak bisa dihindari.Kematian Brigjen Mallaby ini menjadi awal mula terjadinya peperangan yang jauh lebih dahsyat dari sebelumnya.

Insiden itu memaksa Letnan Jenderal Christianson, komandan pasukan sekutu di AFNEI memberikan peringatan keras terhadap Indonesia, terutama pejuang yang ada di Surabaya.

Letnan Jenderal Christinson mengirimkan seluruh divisi infanteri ke-5 lengkap dengan peralatan tank ke Surabaya di bawah pimpinan Mayor Jenderal Manserg. Jumlah kekuatan yang dibawa sekitar 15 ribu pasukan.

Mansergh mengeluarkan ultimatum agar seluruh senjata di serahkan sebelum jam 06.00. Bahkan ultimatum itu juga menyebut dalam waktu satu hari, Surabaya harus diserahkan kepada pihak Inggris. Ultimatum juga meminta orang-orang di Indonesia di Surabaya harus bertanggung jawab atas tewasnya Mallaby. Ultimatum disebarkan melalui udara ke seluruh kota. Manserg juga memberi peringatan keras kalau anak-anak dan wanita harus sudah meninggalkan kota sebelum pukul 19.00 malam serta memberi ancaman.

Bila ultimatum tidak dipatuhi oleh rakyat Surabaya, Inggris akan menyerang Surabaya pada 10 November dari darat, laut dan udara.

Pertempuran Surabaya

Keluarnya ultimatum itu membuat para pemimpin Surabaya segera hubungi pemerintah pusat di Jakarta. Para pemimpin Surabaya termasuk Bung Tomo meminta keputusan kepada Soekarno mengenai apa yang harus dilakukan berkaitan dengan ultimatum Mansergh.

Kali ini Jakarta hanya diam. Soekarno dan Menteri Luar Negeri Soebardjo hanya menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada seluruh rakyat Surabaya.

Bung Tomo, pimpinan BPRI membangkitkan semangat seluruh rakyat Surabaya untuk melawan pasukan Inggris dan NICA. Bung Tomo mengajak semua elemen di Surabaya untuk menyatukan tekad bulat. Oleh karena itu, pada jam 6 sore, elemen TKR dan pemuda teken “Soempah Kebulatan Tekad”.

Setelah diskusi panjang lebar Bung Tomo mengusulkan agar dilakukan perlawanan terhadap pihak tentara sekutu. Bung Tomo mengajak semua pihak di Surabaya terlibat dalam perlawanan itu. Keputusan ditindaklanjuti oleh Gubernur Soerjo. Pada jam 23.00,  Soerjo mengumumkan melalui siaran radio seluruh rakyat Surabaya akan melawan para tentara sekutu sampai mati.

Seruan pidato Bung Tomo lebih dari cukup membakar semangat rakyat Surabaya melawan tentara sekutu. Rakyat Surabaya sebenarnya cinta damai tetapi mereka lebih cinta kemerdekaan.

Dengan semangat membara, rakyat Surabaya berperang melawan tentara sekutu. Hanya dengan berbekal persenjataan yang direbut tentara Jepang, mereka hadapi gabungan tentara sekutu.

Beberapa petikan pidato Bung Tomo yang membakar semangat rakyat Surabaya.

“Inilah jawaban kita, jawaban pemuda-pemuda rakyat Indonesia. Hai Inggris, selama banteng-banteng, pemuda-pemuda Indonesai masih mempunyai darah merah yang dapat membuat secarik kain putih menjadi merah dan putih, selama itu kita tidak akan menyerah.”

“Teman-temanku seperjuangan, terutama pemuda-pemuda Indonesia, kita terus berjuang, kita usir kaum penjajah dari bumi kita Indonesia yang kita cintai ini. Sudah lama kita menderita, diperas, diinjak-injak.”


Saksikan video pada tautan yang Ibu kirimkan di bawah ini!

https://www.vidio.com/watch/1745810


Rabu, 12 Agustus 2020

PELESTARIAN HEWAN DAN TUMBUHAN

  

Hewan dan tumbuhan termasuk makhluk hidup. Pelestarian hewan dan tumbuhan merupakan usaha untuk melindungi hewan dan tumbuhan agar tidak punah. Pelestarian hewan dan tumbuhan dilakukan agar manusia dapat memenuhi kebutuhannya. Kelestarian hewan dan tumbuhan sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup generasi manusia pada saat ini dan pada saat yang akan datang. Pelestarian hewan dan tumbuhan secara garis besar dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pelestarian In Situ dan Ex situ:


Pelestarian In Situ adalah pelestarian yang dilakukan pada tempat asli hewan atau tumbuhan tersebut berada. Contoh pelestarian in situ adalah suaka margasatwa, hutan lindung, dan taman nasional. Suaka margasatwa merupakan kawasan yang melindungi hewan. Hutan lindung merupakan kawasan yang melindungi tumbuhan. Adapun taman nasional merupakan kawasan yang melindungi hewan dan tumbuhan

Pelestarian ex situ adalah pelestarian yang dilakukan di luar tempat tinggal aslinya.

Hal itu dilakukan karena hewan dan tumbuhan kehilangan tempat tinggal aslinya. Selain itu, pelestarian ex situ dilakukan sebagai upaya rehabilitasi, penangkaran, dan pembiakan hewan maupun tumbuhan langka. Contoh pelestarian ex situ antara lain kebun botani, seperti Taman Safari, kebun binatang, dan penangkaran.

 

Selain pelestarian in situ dan ex situ, kita dapat menjaga kelestarian dengan berbagai usaha. Berikut ini beberapa usaha pelestarian hewan dan tumbuhan.

  1. Melakukan penangkaran hewan-hewan langka dan penanaman bibit tumbuhan yang sudah langka. Penangkaran adalah upaya perbanyakan melalui pengembangbiakan dan pembesaran tumbuhan dan satwa liar dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya. Penangkaran tumbuhan dan satwa liar berbentuk. Bibit tanaman dapat ditanam dalam program reboisasi untuk mengisi lahan yang kosong;
  2. Mendirikan tempat-tempat perlindungan hewan dan tumbuhan langka. Misalnya suaka margasatwa, cagar alam, kebun binatang, dan taman nasional. Suaka margasatwa adalah suatu kawasan yang melindungi hewan-hewan langka yang hidup di dalamnya. Cagar alam adalah suatu kawasan yang melindungi jenis tumbuhan langka yang hidup di dalamnya. Kebun binatang adalah suatu kawasan untuk melestarikan satwa-satwa langka dari berbagai daerah. Kebun raya adalah suatu kawasan untuk melestarikan tumbuhan-tumbuhan dari berbagai daerah. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem ali yang digunakan untuk keperluan ilmu pengetahuan.

 

Tujuan pelestarian hewan dan tumbuhan adalah sebagai berikut :

  1. Menjaga kesembangan ekosistem agar kehidupan di muka bumi tetap berjalan dengan baik;
  2. Melestarikan keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi ilmu pengetahun dan masyarakat;
  3. Memenuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya untuk bahan bangunan, makanan, dan obat-obatan;
  4. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan mengurangi pencemaran udara dengan adanya berbagai jenis pohon;
  5. Dapat dimanfaatkan sebagai tempat hiburan dengan membuat taman rekreasi atau kebun binatang

 

Simak video Pelestarian Hewan dan Tumbuhan berikut ini:

https://www.youtube.com/watch?v=VvpjtOdbFMs&feature=emb_logo

 

A. Hewan Yang Hampir Punah

1. Komodo

Komodo merupakan reptil tertua yang pernah ada. Tubuhnya menyerupai biawak tetapi ukurannya lebih besar. Komodo hidup di Pulau Komodo. Pulau Komodo terletak di Nusa Tenggara Timur. Agar kelestariannya terjaga, komodo harus dijaga dari ancaman yang mengganggunya. Hewan ini termasuk hewan yang terancam punah karena hewan ini merupakan hewan endemik. Endemik berarti, hewan ini hanya hidup di wilayah tertentu. Komodo hanya hidup di sebuah pulau yang bernama Pulau Komodo, Indonesia.


2. Cendrawasih

Burung cenderawasih merupakan hewan khas Papua. Burung ini memiliki bulu dan suara yang indah. Bulunya berwarna-warni terutama pada bagian ekornya yang panjang. Sekitar 30 jenis cendrawasih terdapat di Indonesia. Sebagian besar, yaitu sebanyak 28 jenis ditemukan di Papua. Sayang, jumlahnya dari tahun ke tahun semakin berkurang. Untuk menyelamatkannya dari kepunahan, pemerintah Indonesia menetapkan cendrawasih sebagai hewan yang dilindungi.


3. Badak Jawa

Badak Jawa adalah badak bercula Badak ini dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon. Badak Jawa yang tersisa terancam punah oleh perburuan. Badak diburu untuk diambil culanya. Cula badak memiliki nilai seni yang tinggi. Selain itu, kepercayaan cula badak sebagai obat tradisional juga memicu perburuan badak.


4. Orang utan

Orang utan termasuk hewan yang dilindungi. Orang utan dilindungi di Taman Nasional Gunung Leuser, Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Pusat rehabilitasi orang utan Bohorok merupakan salah satu pintu masuk Taman Nasional Gunung Leuser. Pusat rehabilitasi ini bertujuan untuk meliarkan orang utan yang tertangkap sekaligus melestarikannya.

 

5. Elang Bondol

Elang Bondol termasuk hewan yang dilindungi. Elang Bondol merupakan jenis burung laut. Burung ini memiliki paruh yang bengkok, runcing, dan sangat kokoh. Elang Bondol memiliki penglihatan yang tajam. Tempat perlindungan Elang bondol terdapat di Cagar alam Pulau Rambut.Cagar alam ini terletak di gugusan Kepulauan Seribu.


6. Jalak Bali

Jalak Bali adalah burung yang dikenal karena keindahan bulu dan Suaranya Burung ini banyak ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan. Akibatnya,keberadaan Jalak Bali di alam bebas semakin langkat. Pembukaan hutan juga menyebabkan Jalak Bali kehilangan habitatnya. Oleh karena itu, Jalak Bali harus dilindungi agar tidak punah.


7. Banteng

Banteng, Bos javanicus, adalah hewan yang sekerabat dengan sapi dan ditemukan di Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Kalimantan, Jawa, and Bali. Banteng tumbuh hingga tinggi sekitar 1,6 m di bagian pundaknya dan panjang badan 2,3 m. Berat banteng jantan biasanya sekitar 680 – 810 kg – jantan yang sangat besar bisa mencapai berat satu ton – sedangkan betinanya memiliki berat yang lebih kecil. Banteng memiliki bagian putih pada kaki bagian bawah, punuk putih, serta warna putih disekitar mata dan moncongnya.


8. Harimau Sumatera

Harimau Sumatera salah satu hewan langka yang dilindungi di indonesia. Saat ini jumlahnya semakin sedikit, Keberadaannya terganggu oleh manusia yang sekarang ini sering melakukan penebangan liar dan memburunya. Harimau Sumatera mempunyai warna paling gelap di antara semua subspesies harimau lainnya. Harimau Sumatra jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dengan berat 300 pound atau sekitar 140kg, sedangkan tinggi dari jantan dewasa dapat mencapai 60cm. Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci dan berat sekitar 91kg.


9. Anoa Pegunungan

Anoa adalah hewan khas Sulawesi. Ada dua spesies anoa yaitu: Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah. Keduanya tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia.Penampilan mereka mirip dengan rusa dengan berat 150-300 kg. Kedua spesies tersebut dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Sejak tahun 1960-an berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5.000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.


10. Babirusa

Babirusa hanya terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku.Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis.Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang sering menyerang.


B. Tumbuhan Yang Hampir Punah

Indonesia sangat kaya akan berbagai jenis tumbuhan. Namun, seiring bertambahnya waktu keberadaan atau jumlah tumbuhan yang ada di Indonesia semakin berkurang dan sedikit. Tentu jika berlangsung terus-menerus, bukan tidak mungkin suatu jenis flora atau fauna mengalami kepunahan. Beberapa penyebab kepunahan tumbuhan antara lain.

 

  • Penebangan. Penebangan hutan tidak hanya menghilangkan pohon yang sengaja ditebang, tetapi juga merusak pohon-pohon lain yang ada di sekelilingnya.

  • Perusakan Habitat. Habitat merupakan daerah tempat tinggal organisme. Kekurangan habitat diyakini manjadi penyebab utama kepunahan tumbuhan. Jika habitat rusak maka tumbuhan tidak memiliki tempat yang cocok untuk hidupnya.. Selain akibat aktifitas manusia, kerusakan habitat juga dapat diakibatkan oleh bencana alam misalnya kebakaran, gunung meletus, dan banjir.


Berikut ini beberapa jenis tumbuhan yang hampir punah di Indonesia.


1. Raflesia Arnoldi

Bunga Rafflesia hidup di Taman Nasional Bengkulu, mempunyai ukuran dengan diameter bunga yang hampir mencapai 1 meter. Bunga ini terkenal dengan sebutan bunga bangkai karena mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Bau busuk yang dikeluarkan oleh bunga digunakan untuk menarik lalat yang hinggap dan membantu penyerbukan. Raflesia Arnoldi merupakan tumbuhan parasit yang memerlukan inang untuk hidupnya. Saat ini kondisi habitat Raflesia Arnoldi sangat memprihatinkan sehingga jumlahnya menurun drastis dari tahun ke tahun. Menyusutnya habitat bunga tersebut di antaranya disebabkan kegiatan manusia seperti pembukaan wilayah hutan baik untuk kegiatan pertambangan, pertanian, maupun permukiman.


2. Bunga Bangkai Raksasa

Bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatra, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia. Nama bunga ini berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki bunganya.


3. Kantong Semar

Kantong semar merupakan jenis tanaman langka karnivora. Sewaktu daun masih muda, kantong pemangsa pada Nepenthes tertutup. Lantas, membuka ketika sudah dewasa. Namun bukan berarti kantung flora karnivora ini menutup sewaktu masih muda saja. Ia menutup diri ketika sedang mengganyang mangsa. Tujuannya supaya proses pencernaan berjalan lancar dan tidak diganggu kawanan musuh yang siap merebut makanan yang sudah ia peroleh.


4. Damar

Tanaman langka ini berasal dari papua. Damar adalah salah satu jenis pohon potensial yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tanaman langka ini tingginya bisa mencapai 60 m dan dimeternya 2 m.


5. Cendana

Cendana atau cendana wangi, merupakan tanaman langka penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aroma terapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan. Kayu cendana wangi kini sangat langka dan harganya sangat mahal. Kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada Tuhan. Minyak dasar kayu cendana, yang sangat mahal dalam bentuknya yang murni, digunakan terutama untuk penyembuhan cara Ayurveda, dan untuk menghilangkan rasa cemas.


6. Pohon Eboni

Pohon eboni tumbuh di pedalaman hutan Indonesia, terutama di Pulau Sulawesi. Pohon eboni ini merupakan tanaman keras yang berwarna hitam. Tingginya mencapai 7–10 meter. Warna kayunya yang hitam banyak dimanfaatkan untuk ukiran, hiasan, dan patung-patung kayu. Saat ini, jumlahnya semakin berkurang. Oleh karena itu, tanaman ini perlu dilindungi.


7. Anggrek Tebu

Anggrek tebu merupakan anggrek terbesar, paling besar dan paling berat diantara jenis-jenis anggrek lainnya. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan mempunyai panjang malai hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya jenis tanaman langka ini layak menyandang predikat sebagai anggrek terbesar dan terberat atau anggrek raksasa.


8. Jelutung

Jelutung atau jelutong adalah spesies pohon dari subfamilia oleander. Pohon ini dapat tumbuh hingga 60 meter dengan diameter sebesar 2 meter. Pohon ini tumbuh di semenanjung Malaysia, Kalimantan, Sumatra dan bagian selatan Thailand. Jelutung menghasilkan getah yang berwarna putih. Selain sebagai bahan permen karet, getah jelutung juga bisa digunakan untuk bahan perekat, vernis, ban untuk motor/mobil balap, water proofing serta sebagai bahan isolator dan barang-barang kerajinan lainnya.

9. Anggrek Hitam

Anggrek hitam adalah spesies anggrek yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan. Saat ini, habitat asli anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin menyusutnya luas hutan di Kalimantan namun masih bisa ditemukan di cagar alam Kersik Luway dalam jumlah yang sedikit. Diperkirakan jumlah yang lebih banyak berada di tangan para kolektor anggrek.


Dinamakan anggrek hitam karena anggrek ini memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu. Sepal dan petal berwarna hijau muda. Bunganya cukup harum semerbak dan biasa mekar pada bulan Maret hingga Juni.


10. Tengkawang

Tengkawang adalah nama buah dan pohon dari genus Shorea yang buahnya menghasilkan minyak nabati. Pohon Tengkawang hanya terdapat di pulau Kalimantan dan sebagian kecil Sumatra. Dalam bahasa Inggris, jenis tanaman langka ini dikenal sebagai Illepe Nut atau Borneo Tallow Nut. Pohon yang terdiri atas belasan spesies (13 diantaranya dilindungi dari kepunahan) ini menjadi maskot (flora identitas) provinsi Kalimantan Barat.


Senin, 24 Oktober 2016

Hasil UTS Kelas IV-A Smt.1 Th.Ajaran 2016/2017

Dengan ini, saya sampaikan hasil UTS para peserta didik. Mohon dimaafkan karena keterlambatannya dan agar sebagai bahan perhatian para wali peserta didik supaya :
  1. lebih memperhatikan lagi cara belajar putra/i kita di rumah,
  2. mohon dibantu dalam mengingat materi perkalian karena itu menjadi dasar dalam pengerjaan sebagian besar soal matematika,
  3. mohon meninggalkan komentar agar menjadi bahan revisi saya untuk perbaikan-perbaikan yang dapat kita lakukan bersama demi kebaikan putra/i kita semua.
Silahkan klik link berikut untuk melihat hasil UTS Kelas IV-A Semester 1 Th. Ajaran 2016/2017 :
https://drive.google.com/open?id=0B82_Jka_DxioRUMxYS04cDdaeWM

Terima kasih... Salam CINOMA... JAYA JAYA JAYA... ;)